ROCK’N ROLL
Rock and roll (sering ditulis sebagai rock 'n' roll)
adalah genre musik
yang berkembang di Amerika Serikat pada akhir tahun 1940-an, dan
mencapai puncak kepopuleran pada awal tahun 1950-an. Dari
Amerika Serikat, genre musik ini tersebar ke seluruh dunia. Rock and roll
melahirkan berbagai macam subgenre yang secara keseluruhan dikenal sebagai
musik rock.
Ciri
khas rock and roll adalah
pada ketukan (beat) yang biasanya dipadu dengan
lirik. Rock and roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu ritme
musik blues yang
disebut boogie woogie
ditambah aksen backbeat yang hampir selalu
diisi pukulan snare drum. Versi klasik dari rock and roll dimainkan
dengan satu atau dua gitar listrik, gitar bas listrik, dan drum set. Perangkat kibor sering dimainkan sebagai alat musik
tambahan. Bila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang dimainkan
untuk memberi melodi
disebut guitar lead, sedangkan gitar untuk memberi ritme dan harmoni
disebut gitar ritme. Saksofon sering dijadikan instrumen melodi pada gaya rock and roll awal
tahun 1950-an, tapi digantikan perannya oleh gitar elektrik di pertengahan
tahun 1950-an. Di akhir tahun 1940-an, bentuk awal rock and roll bahkan memakai
piano sebagai instrumen melodi. Salah satu cikal bakal rock and roll adalah
musik boogie woogie dengan piano sebagai melodi, seperti permainan musik
berbagai kelompok big band yang mendominasi dunia musik Amerika dekade
1940-an. Kepopuleran rock and roll secara massal dan mendunia ternyata
menimbulkan dampak sosial yang tidak terduga. Rock and roll bukan saja
memengaruhi gaya bermusik, tapi sekaligus gaya hidup, gaya
berpakaian, dan bahasa. Selain sukses di dunia musik, bintang-bintang di
periode awal rock and roll juga sukses di dunia film dan televisi. Elvis
Presley, misalnya merupakan bintang rock and roll yang sukses sebagai
bintang film dan televisi.Istilah slang "rock and roll" sering dipakai orang berkulit hitam untuk menyebut "hubungan seks". Penyanyi wanita Trixie Smith pertama kali menggunakan istilah "rock and roll" dalam lagu "My Baby Rocks Me With One Steady Roll" yang diedarkan tahun 1922.
Rock
and roll mulai muncul sebagai gaya baru dalam bermusik di Amerika
pada akhir tahun 1940-an sebagai percabangan musik country dan
western produk budaya orang Amerika berkulit putih, dan musik rhythm
and blues (R&B) yang merupakan produk budaya orang Afrika-Amerika.
Unsur-unsur rock and roll sebenarnya sudah bisa didengar pada lagu-lagu country
tahun 1930-an dan lagu-lagu blues dari tahun 1920-an. Walaupun demikian, genre musik yang
baru ini tidak disebut "rock and roll" hingga pada tahun 1950-an.
Bentuk awal rock and roll adalah rockabilly
yang memadukan unsur-unsur R&B, blues, jazz, dan dipengaruhi musik folk Appalachia serta
musik
gospel. Bila ditelusur lebih jauh lagi, cikal bakal musik rock and roll
bisa ditemukan di daerah slum Five Points, kota New York
pada pertengahan abad ke-19. Di daerah tersebut untuk
pertama kalinya terjadi percampuran antara tari Afrika yang ritmis dengan musik
Eropa, khususnya musik untuk tari rakyat jig asal Irlandia yang sangat
melodius.
Penyanyi
gospel berkulit hitam dari daerah Selatan Amerika Serikat menggunakan istilah
"rocking" untuk menyebut sesuatu yang mirip dengan proses
pengangkatan yang akan dialami orang yang percaya di akhir zaman. Istilah
"rocking" pada akhir dekade 1940-an menjadi bermakna ganda,
"menari" dan juga "seks", seperti pada lirik lagu "Good Rocking Tonight"
yang dibawakan pemusik blues Roy Brown. Lagu
seperti ini biasanya hanya diputar stasiun radio yang menyiarkan musik orang
Afrika-Amerika dan jarang didengar kalangan orang berkulit putih.
Pada
dekade 1920-an dan 1930-an, orang kulit putih di Amerika banyak menyenangi
pemusik berkulit putih yang memainkan musik jazz and blues milik orang
Afrika-Amerika. Musik yang sama namun bila dimainkan pemusik berkulit hitam
justru sering tidak mendapat sambutan. Pemusik R&B berkulit hitam yang
digemari orang berkulit putih cuma sedikit, di antaranya yang menonjol adalah Louis
Jordan, Mills Brothers, dan The Ink Spots. Semasa
lagu-lagu baru belum banyak diciptakan, lagu hit di awal era rock and roll
banyak merupakan rekaman ulang dari lagu R&B atau blues yang sudah dikenal
sebelumnya. Genre musik blues nantinya terus memberi inspirasi bagi para
pemusik rock. Pemusik blues bergaya Delta blues seperti Robert Johnson dan Skip James menjadi inspirasi
bagi pemusik rock Inggris The Yardbirds, Cream, dan Led
Zeppelin.
Pada
tahun 1951, Alan Freed, seorang DJ di Cleveland,
Ohio mulai memutar jenis musik yang diperkirakannya bisa disukai pendengar
dari berbagai kalangan dan ras. Alan Freed disebut-sebut sebagai orang yang
pertama kali menggunakan istilah "rock and roll" untuk musik R&B
yang gembira dan energetik. Sewaktu bekerja sebagai DJ di stasiun radio WJW di Cleveland, Alan Freed
mengadakan konser rock and roll yang pertama. Konser dilangsungkan 21 Maret 1952 dan diberi nama
"The Moondog Coronation
Ball". Acara dihadiri penonton yang sebagian besar orang
Afrika-Amerika, tapi harus diakhiri sewaktu baru saja mulai karena penonton
yang luar biasa padat. Setelah konser yang pertama sukses, Alan Freed terus
mengadakan berbagai pertunjukan rock and roll yang banyak ditonton orang berkulit
hitam dan berkulit putih. Pertunjukan seperti ini membantu penyebaran gaya musik Afrika-Amerika
di berbagai kalangan.
Pengamat
musik sering berdebat mengenai pemusik yang berhak dicatat sebagai pembuat
rekaman rock and roll yang pertama. Sister Rosetta Tharpe
sudah merekam musik yang penuh dengan teriakan dan hentakan pada tahun 1930-an
dan 1940-an. Gaya bermusiknya mirip dengan ciri khas rock and roll di
pertengahan tahun 1950-an. Sister Rosetta sudah menduduki tangga lagu pop pada
tahun 1938 dengan lagu-lagu berirama gospel seperti "This Train" dan
"Rock Me", serta dilanjutkan pada tahun 1940-an dengan "Strange
Things Happenin Every Day", "Up Above My Head", dan "Down
By The Riverside". Pemusik lain yang menyanyikan lagu gospel/blues dengan
iringan piano boogie adalah Big Joe Turner dengan "Roll 'em Pete".
Lagu ini direkamnya pada tahun 1939, tapi hampir-hampir tidak bisa dibedakan
dengan gaya rock and roll tahun 1950-an. Artis yang merilis rekaman mirip rock
and roll pada dekade 1940-an dan awal tahun 1950-an, di antaranya: Roy Brown ("Good Rocking Tonight",
tahun 1947), Paul Bascomb ("Rock and Roll", 1947), Fats Domino
("The Fat Man,"
1949), Big Joe Turner
("Honey, Hush", 1953, dan "Shake, Rattle and Roll", 1954),
serta Les Paul and Mary Ford
("How High the Moon,"
1951).
Artikel
majalah Rolling Stone terbitan tahun 2004 menyatakan singel
pertama Elvis Presley produksi Sun Records yang berjudul
"That's All Right
(Mama)" adalah rekaman rock and roll yang pertama.[1].
Sementara itu, lagu hit "Bo Diddley" dan "I'm A Man" oleh Bo Diddley dikatakan sebagai
perintis beat baru yang menghentak, serta memperkenalkan cara bermain
gitar yang unik dan menjadi inspirasi bagi pemusik lain.
Lagu
"Rock Around the Clock"
oleh Bill
Haley adalah lagu rock and roll pertama yang menduduki puncak tangga lagu majalah
Billboard untuk angka penjualan dan jumlah pemutaran lagu (airplay)
di radio. Bill Haley membuka pintu bagi gelombang baru kebudayaan pop yang
disebut rock and roll. Pemusik-pemusik lain yang menciptakan lagu hit di
periode awal rock and roll adalah Chuck Berry,
Little Richard, dan
kelompok vokal bergaya doo-wop. Sementara itu, di dunia
musik pop berjaya para penyanyi yang sudah menjadi bintang sejak dekade
sebelumnya, misalnya Eddie Fisher, Perry Como, dan Patti Page.
Di periode awal rock and roll, mereka mulai menemui kesulitan menempatkan
lagu-lagu pop di tangga lagu akibat terhalang lagu rock and roll.
Musik
rock and roll dan boogie woogie keduanya menggunakan satu bar (birama)
delapan ketuk dan sama-sama memainkan progresi kord blues 12-bar. Walaupun
demikian, rock and roll lebih menekankan pada backbeat dibandingkan
boogie woogie. Little Richard memadukan piano boogie-woogie dengan backbeat
yang berat dan menyanyikannya dengan suara berteriak akibat terpengaruh gaya menyanyi musik
gospel. Pemusik seperti Ray Charles dan Smokey Robinson memuji gaya bernyanyi Little
Richard yang dikatakannya membawa warna baru dalam musik. James Brown
memuji Little Richard sebagai pemusik yang pertama kali memasukkan unsur musik funk ke dalam beat
rock and roll. Elvis Presley turut menyebut Little Richard sebagai sumber
inspirasi. Walaupun demikian, perpaduan unsur-unsur musik seperti yang
dilakukan Little Richard bukan hal yang baru. Sebelum Little Richard, sudah
banyak sekali pemusik yang melakukan hal yang sama, misalnya Esquerita, Cecil Gant, Amos Milburn, Piano Red, dan Harry Gibson. Gaya liar Little
Richard dalam berteriak dan menyerukan "wuuu wuuu," sebenarnya sudah
digunakan Marion Williams dan banyak
lagi penyanyi gospel wanita pada tahun 1940-an. Roy Brown juga sudah meneriakan
"yoooooww" jauh sebelum Richard melakukannya dalam lagu "Ain't
No Rockin no More".
Periode awal rock and roll Amerika Utara (1953-1963)
Rock
and roll muncul di saat ketegangan rasial di Amerika Serikat timbul ke
permukaan. Orang Afrika-Amerika mulai memprotes segregasi rasial di
sekolah dan fasilitas umum. Pada waktu itu, rock and roll yang memadukan unsur
musik orang kulit putih dan unsur musik Afrika-Amerika juga tidak luput dari
kecaman. Pada tahun 1954,
Mahkamah Agung AS menolak doktrin separate but equal
(terpisah tapi sejajar) dan sejak itu dimulailah perjuangan persamaan hak orang
kulit berwarna di Amerika Serikat.
Louis
Jordan and His Tympany Five menyebut istilah "rock and roll"
dalam versi lagu "Tamburitza Boogie" yang direkam 18 Agustus
1950 di kota New
York. Sebelum Louis Jordan, pemusik lain juga sudah menggunakan istilah
"rock and roll" pada rekaman mereka, misalnya "Rock and Roll
Blues" yang direkam Erline Harris. Pada tahun 1948, Wild Bill Moore sudah
merekam lagu berjudul "Rock And Roll", begitu pula Paul Bascomb yang
menggunakan judul yang sama pada tahun 1947 untuk materi lagu berbeda. Pada
tahun 1922, Trixie Smith bahkan sudah
menulis lagu berjudul "My Man Rocks Me with One Steady Roll." Pada
tahun 1916, kata
"rock and roll" sudah disebut-sebut dalam lagu "The Camp Meeting
Jubilee" yang direkam artis-artis yang bernaung di bawah label rekaman Little Wonder. Lirik
lagu yang dinyanyikan para penyanyi tersebut berbunyi, "We've been
rocking and rolling in your arms, in the arms of Moses".
Seorang
DJ bernama Alan Freed (alias Moondog)
mengadakan konser rock and roll yang pertama pada 21 Maret 1952 di Cleveland.
Konser yang diberi nama "The Moondog Coronation
Ball" dihadiri penonton dan pemusik tanpa mengenal perbedaan warna
kulit. Konser terpaksa dibubarkan setelah baru satu lagu dibawakan di atas
panggung karena situasi tidak terkendali. Ribuan penggemar berusaha mendesak
masuk ke arena yang tiketnya sudah terjual habis. Konser ini membuka mata
industri rekaman akan adanya minat orang kulit putih terhadap musik orang kulit
hitam, dan minat ini tidak terbatas pada genre musik rhythm
and blues saja. Rintangan ras dan prasangka yang masih kuat di AS ternyata
tidak mampu mengatasi kekuatan ekonomi pasar. Rock and roll
sukses besar di Amerika Serikat, gelombangnya terbawa Lautan Atlantik hingga ke
Inggris dan melahirkan gerakan musik British Invasion pada
tahun 1964.
Sejak
dilahirkan pada awal dekade 1950-an hingga awal tahun 1960-an, musik rock and
roll ikut melahirkan dansa gaya
baru. Anak-anak muda merasakan ritme backbeat rock and roll yang tidak
monoton sangat cocok untuk menghidupkan kembali dansa gaya jitterbug yang sempat populer di
era big band. Demam pesta dansa rumahan dan dansa sock-hops di ruangan senam
melanda remaja Amerika. Anak belasan tahun dengan setia mengikuti acara musik American Bandstand yang dibawakan Dick Clark
di televisi agar bisa mengikuti gerakan dansa dan gaya busana paling mutakhir. Sejak
pertengahan tahun 1960-an, istilah "rock and roll" menjadi
cukup disebut "rock". Sejak itu pula secara berturut-turut muncul
berbagai genre dansa, mulai dari twist, funk, disco, hingga house dan techno.
Idola remaja
Buddy Holly,
Ritchie Valens, dan the Big Bopper (J.P. Richardson) adalah
perintis bintang rock and roll idola remaja yang terus dikenang hingga kini.
Ketiganya tewas pada dini hari 3 Februari 1959 dalam kecelakaan pesawat yang sedang menerbangkan mereka ke
Fargo, North Dakota. Pesawat Beechcraft Bonanza
yang dicarter Buddy Holly mengalami kecelakaan sesaat setelah lepas
landas dari Mason City, Iowa. Kecelakaan ini
terus dikenang orang setelah pada tahun 1971 diangkat Don McLean
menjadi lagu ballad "American Pie". Begitu populernya lagu ini
hingga 3 Februari dikenal sebagai "The Day the Music Died"
("Hari Matinya Musik"). Eddie Cochran ikut menyebut
peristiwa ini dalam lagu "Three Stars" yang secara khusus menyebut
Buddy Holly, the Big Bopper, dan Valens.
Akhir dari
era Buddy
Holly, Ritchie Valens, dan The Big Bopper ditandai
dengan kemunculan penyanyi dan grup musik idola yang disukai remaja, termasuk
di antaranya: The Beatles, Paul Anka, Frankie
Avalon, dan selanjutnya The Monkees.Dampak sosial
Kepopuleran
rock and roll secara global menimbulkan dampak sosial yang tidak terpikirkan
sebelumnya. Musik rock and roll bukan saja memengaruhi gaya
bermusik, melainkan juga gaya
hidup, busana, tingkah laku, dan bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar